BPBD Kabupaten Subang Bentuk Masyarakat Taguh Bencana

BPBD Kabupaten Subang Bentuk Masyarakat Taguh Bencana
0 Komentar

SUBANG-Kepala BPBD Kabupaten Subang Udin Zajudin SPd MM mengatakan, bentang alam Kabupaten Subang sangat beragam, mulai dari area pegunungan hingga kawasan laut Pantura. Keragaman tersebut memiliki keindahan alam yang luar biasa indah.

Namun di sisi lain juga terdapat potensi ancaman bencana yang menyertainya. Di antaranya ancaman bencana gempa bumi, tanah longsor, banjir, cuaca ekstrim, gelombang abrasi, kekeringan dan kebakaran lahan.

Sehingga kata, Udin, perlu ada pelatihan untuk membentuk masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana. Guna menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

Baca Juga:Petani Desa Rancaudik Gotong Royong Perbaiki Tanggul JebolPolisi Gigih Bedah Rumah Milik Kasmana

“Hal ini juga merupakan salah satu upaya dalam rangka mewujudkan visi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yaitu Ketangguhan Bangsa dalam Menghadapi Bencana yang selaras dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 bahwa masyarakat harus turut berperan aktif dalam proses pengurangan resiko bencana,” ungkap Udin dalam acara Pelatihan dan Pembentukan Masyarakat Tangguh Bencana di Kabupaten Subang Tahun 2022, bertempat di Hotel Betha Subang, Kamis (9/6).

Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Asep Nuroni menyampaikan, berbagai hal harus disiapkan untuk mengantisipasi berbagai bencana. Mulai dari berupa peraturan-peraturan, peralatan, dan yang terpenting juga sumber daya manusia.

Dia mengatakan, ilmu manajemen bencana akan terus berguna hingga ke depannya. Sebab wilayah Indonesia masuk ke dalam kawasan rawan bencana dengan dilalui oleh dua lempeng aktif dan masuk dalam zona Ring of Fire.

“Di sisi lain, kondisi geografis tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan penduduk. Sehingga seluruh komponen masyarakat juga harus dilibatkan dalam penanggulangan bencana, mengingat penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja melainkan perlu ada kolaborasi antar lintas komponen pentaheliks,” jelasnya.(ysp)

0 Komentar