Demi Porprov, Bersatulah!

Demi Porprov, Bersatulah!
ARD mendampingi Jimat menjelang pelantikan jadi Bupati Subang tahun 2018 lalu.
0 Komentar

Catatan Lukman Enha

GELARAN Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat sebentar lagi. Akan dilaksanakan pada tanggal 12-19 November 2022. Subang jadi salah satu tuan rumah.

Akan ada 19 cabang olahraga yang dipertandingkan. KONI sebagai organisasi yang menggembleng para atlet menargetkan Subang masuk 10 besar. Inginnya 5 besar.

Dari dekat, dari dalam, saya melihat sekarang KONI sudah siap menghadapi event akbar ini. Anggaran yang disiapkan juga besar. Puluhan miliar. Anda sudah tahu berapa totalnya.

Baca Juga:Sahabat Milenial Minta Nasdem Subang Segera Deklarasikan ARD sebagai Calon Bupati SubangKorban KDRT, Jangan Takut Berpisah!

Anggaran itu mencerminkan komitmen kepala daerah. Mencerminkan kesanggupan KONI membina para atlet dan cabang olahraga. Komitmen ingin memajukan olahraga.

Sudah lazim begitu. Di Indonesia pada umumnya, anggaran olahraga tiba-tiba besar jika akan ada perhelatan olahraga. Semua fasilitas olahraga dibangun. Semua pejabat membahas olahraga dan fasilitasnya.

Jika tidak ada event olahraga, sulit fasilitas olahraga jadi perhatian serius. Lihatlah di janji politik para politisi, mana ada yang mengkampanyekan membangun fasilitas olahraga. Selalu saja kampanyenya: memperbaiki jalan rusak, membuka lowongan kerja, mengentaskan kemiskinan.

Padahal, pembangunan olahraga akan menyentuh banyak hal. Event olahraga menggenjot ekonomi masyarakat. Tanpa ada event olahraga pun, lihatlah di sekitar fasilitas olahraga selalu saja ada para pedagang.

Silahkan simak penjelasan berapi-api Ketua KONI Asep R Dimyati (ARD) yang menyebut event Porprov nanti akan manaikkan pendapatan. Hotel dan akan restoran penuh. Uang masuk Subang miliar rupiah.

Banyak orang juga yang tiba-tiba kaya karena olahraga. Jadi atlet berprestasi akan memudahkan sekolah, masuk kuliah bahkan jadi selebritis. Banyak bonus yang didapat. Atlet berprestasi biasanya banyak dikontrak jadi bintang iklat produk multivitamin, alat kesehatan dan lainnya.

Banyak atlet yang berawal dari keluarga miskin. Ya, melalui olahraga, sprinter tercepat dunia kebanggaan Indonesia Lalu Muhammad Zohri kemudian bisa meraih segala mimpinya.

Baca Juga:Paripurna Interpelasi APBD 2022 Gagal, Ini Pernyataan Ketua Golkar Elita BudiartiDirektur RSUD Kanjuruhan Ungkap Tiga Penyebab Kematian 130 Suporter

Lahir dari keluarga miskin, menekuni lari cepat, Zohri sukses menembus prestasi tingkat dunia di ajang Olimpiade. Memang alat pendukung atau perlengkapan atlet itu mahal. Tapi yang lebih mahal dan tidak ternilai adalah tekad, ikhtiar dan doanya.

Semoga kita makin sering membaca, mendiskusikan dan memikirkan kemajuan olahraga Subang. Juga semakin optimis, jika anak kita, saudara kita menekuni olahraga, kelak akan sukses. Tidak ada ruginya pula jika pemimpin Subang ke depan memikirkan pembangunan olahraga.

0 Komentar