TUHAN

Pojokan 143 (foto kang Marbawi)
Pojokan 143 (foto kang Marbawi)
0 Komentar

TUHAN

Tuhan itu, tak peduli, kita mau apa dan seperti apa.

Tak memandang jabatan dan keturunan, apalagi kekayaan. Tuhan itu selalu diam pada apa yang kita kerjakan.

Tak acuh, yang dikerjakan itu memunggunginya atau memuliakannya.

Tak pernah rewel bin bawel terhadap apa yang kita sampaikan.

Tak pernah bosan untuk mendengarkan keluh-kesah kita.

Merengek sesering mungkin, atas segala keinginan atau masalah.

Entah merajuk ketika tengah hari bolong, tengah malam atau sepertiga malam atau menjerit dalam sujud-sujud kita. Atau juga sumpah serapah, meratapi nasib.

Tuhan tak pernah marah! Sebejad apapun kita, Tuhan tetap menyayangi kita.

Baca Juga:Pinjaman 500 Ribu Cair Bisa Transfer ke Dana, Bukan Pinjol Ilegal!Call Center Easy Cash, Simpan Agar Tak Lagi Repot Saat Butuh!

Karena sayangnya, kita sampai lupa, bahwa apa yang ada pada diri kita saat ini tak lepas dari Kasih Sayang-Nya.

Umumnya orang yang disayang, mengikuti apa yang dimau orang yang menyayang.

Tapi kebalikannya, kita justru bertolakbelakang dengan apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang hamba.

Tuhan selalu dikibuli dengan “tobat sambel” kita.  Untungnya Tuhan tak pernah murka!

Ketika kita memiliki keinginan dan atau masalah, sekhusu’-khusu’nya kita merayu Tuhan dengan berbagai cara.

Untaian wirid dilantunkan, berbilang ribu dan hari. Menahan lapar dan haus pun dilakukan. Orangpun dilibatkan untuk membatu merayu Yang Maha Kaya.

Tak peduli dengan cara apa. Tuhan seolah dipaksa harus memenuhi keinginan dan menyelesaikan masalah kita.

Baca Juga:Cara Berhenti Langganan GetContact Premium, Berbayar di iPhone dan Android33 Makanan dan Minuman yang Laris di Bulan Puasa, Ide Jualan Nih!

Tidak boleh tidak! Setelah tercapai, kita lupa. Namun lagi-lagi Gusti Allah, selalu menuruti kita. Selalu memberi yang kita perlu, bukan yang kita mau. Sesuai kadar dan kesiapan kita. Entah kelas apa kita ini.

Gusti! Kita ini, bagaikan frekuensi sinyal di tempat yang tak ada BTS (base transceiver station).

Timbul tenggelam menerima sinyal nur dari Yang Murbeng Alam.

LIHAT JUGA: Munggahan 2023, Lengkap Doa Menyambut Ramadhan, Bikin Muslim Rindu!

Namun dilain waktu, sinyal lemot, menjadikan kita seolah durjana tak tahu malu. Apapun ditebas habis untuk menuruti hawa nafsu.

Lupa diri dan tak tahu malu, itulah yang selalu menempel dan bahkan menjadi tabiat.

0 Komentar