Suara Mahasiswa Tolak Kenaikkan Harga BBM, Bawa Surat Rekomendasi untuk Pemerintah

Suara Mahasiswa Tolak Kenaikkan Harga BBM, Bawa Surat Rekomendasi untuk Pemerintah
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES UNJUK RASA: Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikkan harga BBM di Kantor DPRD Subang, Selasa (4/9).
0 Komentar

SUBANG – Puluhan mahasiswa berjalan dari arah lampu satu, menuju gerbang utama kantor DPRD Subang, Jalan Wangsa Gofarana, Selasa (6/9). Mereka berjalan dengan menyanyi lagu ‘naik-naik ke puncak gunung’ ciptaan Ibu Soed yang diubah liriknya menjadi naik-naik BBM tinggi. Tinggi-tinggi sekali. Kiri kanan ku lihat saja banyak rakyat sengsara.

Gubahan lirik lagu tersebut menggema terdengar sampai ke pintu masuk gedung DPRD yang sudah dijaga ketat aparat gabungan polisi dan satpol PP.

Di antara mahasiswa yang tergabung dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan BEM Subang itu, selain menggunakan jas almamater kampus mereka masing-masing juga ada yang menggunakan pakaian pangsi, dan topi caping khas para petani.

Baca Juga:Oknum Polisi Polres Cirebon, Diduga Cabuli dan Perkosa Anak TiriBabinsa Dukung Kesehatan Anak melalui Imunisasi

Poster-poster kekecewaan akan kenaikan BBM dibawa dan dibentangkan para mahasiswa tepat dihadapan pintu masuk kantor DPRD Subang, mereka membentuk barisan hingga 4 sampai 5 banjar, salah satu koordinator aksinya maju memimpin para mahasiswa untuk mengheningkan cipta.

“Teman-teman mari kita sejenak menundukan kepala, untuk mengheningkan cipta atas meninggalnya hati nurani para pejabat negeri ini, sehingga terus-menerus menyengsarakan rakyat,” ucapnya dengan menggunakan pengeras suara.

Awalnya demontrasi berjalan landai-landai saja, satu-satu mahasiswa maju menyampaikan aspirasi sambil sesekali berteriak yel-yel sambil menyanyi. Bahkan demontrasi sempat dijeda oleh adzan dzuhur. Mereka pun memutuskan untuk istirahat duduk-duduk melingkar di lobi depan kantor DPRD Subang.

Mulai memanas setelah jeda adzan dzuhur, mahasiswa memaksa merangsek masuk ke area dalam gedung DPRD, aparat yang berjaga harus kerja lebih keras menahan upaya mahasiswa, dorong-dorongan antara mahasiswa dan aparat keamanan tidak terhindarkan.

Beruntung dua anggota dewan hadir di tengah demonstrasi mahasiswa, mereka bersedia menerima seluruh mahasiswa untuk masuk ke ruang rapat paripurna. Audiensi antara mahasiswa dan dua anggota dewan akhirnya bisa berlangsung.

“Kami membawa surat rekomendasi untuk disampaikan kepada Ketua DPRD Subang, rekomendasi ini merupakan sikap yang harus disampaikan DPRD Subang sebagai wakil masyarakat di Subang, pada pemerintah pusat, yang berisi penolakan terhadap kenaikan harga BBM,” ungkap perwakilan mahasiswa, Hilmi.

Mereka menuntut surat rekomendasi tersebut disampaikan pada Ketua DPRD agar bisa langsung diteruskan pada pemerintah pusat.

0 Komentar