Didatangi Hendra Kurniawan Begini Cerita Keluarga Brigadir N Yosua Hutabarat yang Mengaku Ketakutan

tangkapan layar sidangan Ferdy Sambo melalui saluran kompas tv
tangkapan layar sidangan Ferdy Sambo melalui saluran kompas tv
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Persidangan Ferdy Sambo hari ini kembali digelar. Kini, Pengadilan Negeri atau PN Jakarta Selatan menyampaikan bahwa proses persidangan telah memasuki pekan ketiga.

Secara umum, agenda sidang masih berisikan pemeriksaan sejumlah saksi, tetapi ada pula sidang yang diagendakan untuk mendengarkan tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas eksepsi atau pembelaan dari terdakwa.

Giliran keluarga Brigadir N Yosua Hutabarat menceritakan momen didatangi Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri usai pemakaman Yosua.

Keluarga Yosua mengaku diperlakukan seperti teroris oleh Hendra dan anggotanya.

Baca Juga:Viral Video Turnamen Sepak Bola Tarkam di Cikarang Utara Diwarnai KerusuhanKabar Terbaru Musafir Joko Kendil yang Sempat Viral

Cerita itu disampaikan oleh kakak Brigadir Yosua bernama Yuni Artika Hutabarat, adik Yosua bernama Devianita Hutabarat, dan tante Yosua bernama Roslin Emika Simanjuntak.

Saat bersaksi dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa 1 November 2022.
Ketiganya mengatakan kedatangan Hendra membuat mereka ketakutan.

“Jadi kejadian itu setelah pemakaman, selepas magrib kami istirahat di rumah dengan keluarga inti. Nggak lama, ada anggota polisi yang masuk, langsung masuk buka pintu, sampai keluarga menjerit ini kenapa. Kami ketakutan, kami diperlakukan kayak seorang teroris!” kata Yuni dengan suara bergetar.

Adik Yosua, Devianita, juga mengatakan Hendra masuk tanpa permisi. Dia menyebut Hendra masuk ke dalam rumah dengan masih menggunakan sepatu.

“Tanggal 11 Juli 2022 Pak Hendra dan teman-temannya datang tanpa permisi, masuk, pakai sepatu, langsung memisahkan antara keluarga inti sama keluarga besar, di situ jelasin kronologi tembak menembak yang dikatakan kalau menembak adalah Abang (Yosua) dan dilanjutkan Richard lima kali nembak kena semua. Setelah itu mereka pulang,” ujar Devi.

Tante Yosua, Roslin, juga mengatakan kedatangan Hendra menakutkan. Saat Hendra masuk ke dalam rumah, pintu rumah juga langsung diminta ditutup.

“Kedatangan Pak Hendra memang sangat menakutkan karena saat itu, ibu almarhum belum sempat pakai celana hanya pakai sarung. Orang datang kayak segerombolan masuk sekitar 15 orang nutup jendela, nutup pintu, nutup gorden. Saya bilang ‘Jangan nutup, jendela jangan nutup gorden’. ‘Ada apa ini? kami ini kayak teoris, kami ini yang berduka kalian tidak ada perasaan sama sekali, kalian sudah membunuh anak saya, sebagai aparat penegak hukum tidak ada keramahan’,” katanya.

0 Komentar