Hikayat Ikan Cijambe

Hikayat Ikan Cijambe
0 Komentar

Dengan sekali modal, bisa punya keuntungan Rp2,5-3,5 juta sekali panen setiap jalur. Panen bisa diatur, ingin besar ikan berapa kilogram. Biasa disebutnya sekilo isi 3 hingga 4 ekor. Bisa juga sekilo isi 1-2 ekor.

Ingin cepat dapat uang? Bisa dipanen saat ukuran sekilo 3-4 ekor. Sekitar 2 bulanan lebih. Sebab “menanam” ikan di kolam air deras bukan dari usia bayi. Tapi sudah seukuran jempol orang dewasa. Biasanya disebut sekilo isi 100 ekor.

Jika dihitung mungkin ada ribuan kolam ikan di Cijambe. Menurut cerita dari para centeng kolam ikan di sana, para petani mulai tertarik budidaya ikan sejak tahun 1970-an.

Baca Juga:Kabar Duka, Ketua Fatayat NU Subang, Unengsih Meninggal DuniaDituduh Lakukan Pelecehan Seks, Rian D’Masiv Lapor Polisi

Sementara berdasar data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Subang, diprediksi ada sekitar 6.000 jalur kolam ikan deras di wilayah Subang. Petani menyebutnya kolam rening. Itu data tahun 2020 lalu. Saat ini bisa lebih banyak lagi.

Ikan Subang terkenal. Karena rasanya yang gurih dan kenyal. Menguasai 70 persen pasar di Jabar. Terutama pasar bibit ikan. Sektor perikanan mempekerjakan sekitar 8.000 orang.

Diprediksi, perputaran uang yang dihasilkan tak kalah fantastis: sekitar Rp182 miliar/tahun. Itu baru dihitung kasar oleh DKP Subang.

Banyak yang kepincut dengan keuntungan dari usaha pembesaran ikan air tawar. Akhirnya ‘orang kota’ mulai berdatangan. Bahkan di Cijambe sudah ada kolam ikan milik orang Korea. Mereka menyewa, membeli lahan dan membangun kolam ikan. ‘Pribumi’ jadi penjaga.

Mengapa demikian? Karena modal awal pembesaran ikan cukup mahal. Membangunnya pun mahal. Untuk membangun satu jalur kolam ikan ukuran tadi, bisa habis belasan juta rupiah.

Sebab dibangun kokoh. Agar tidak terkikis air. Yang membangunnya pun harus yang sudah ahli atau terbiasa membuat kolam ikan.

Kemudian harga pakan yang cukup mahal. Ukuran karung kecil saja berat 30 Kg harganya hampir Rp300 ribu. Sehari bisa 3 kali memberi pakan. Maka wajar untuk satu kolam saja bisa bermodal Rp25 juta. Sebanyak 90 persen dari modal itu untuk membeli pakan.

Baca Juga:Manfaatkan Air dari Salamdarma, Petani Mulai Olah TanahJaga Protokol Kesehatan, Warung Kopi Gunung Registrasi Terlebih Dahulu

Saya pernah menelusuri mengapa harga pakan ikan sangat mahal. Jauh lebih mahal dari pupuk padi. Banyak faktor penyebabnya. Di antaranya tidak ada program subsidi pakan ikan dari pemerintah. Yang menerima subsidi hanya perusahaan pupuk, bukan petani ikannya. Misal subsidi pajak. Produsen pakan ikan di Indonesia dikuasai produsen asing. Merek pakan yang paling banyak digunakan di wilayah Cijambe biasanya SINTA. Diproduksi oleh PT Sinta Prima Feedmill.

0 Komentar