Grand Sakina Farm, Sensasi Memetik Melon Langsung dari Pohon

Grand Sakina Farm
0 Komentar

SUBANG-Ratusan masyarakat yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Subang telah menikmati sensasi memetik melon di Green House Grand Sakina Farm, Kelurahan Cigadung.

Pengelola mengklaim, teknologi Smart Farming pun sangat membantu dalam proses penanaman hingga panen melon tersebut.

“Sudah ada 400 melon yang di panen dari total 600 pohon yang ada sejak tanggal 4 Januari 2023 sampai sekarang,” ujar Pengelola Kebun Wisata Grand Sakina Farm Adimas Muhammad Wibisana.

Baca Juga:Guru Honorer Ubah Limbah Jadi KerajinanCuaca Esktrem, Polsek Blanakan Imbau Masyarakat Waspada

Ditanam di lahan tertutup seluas 25 x 10 m2, ada tiga jenis melon crunchy yaitu Stella, Golden Salfa dan Honey Duu. Penanaman melon menggunakan sistem hidroponik yang meminimalisir penggunaan pestisida, human work, hingga percepatan masa panen.

Adimas menjelaskan, untuk menghasilkan buah melon yang renyah dan manis dengan grade premium menggunakan teknologi smart farming. Sehingga ia hanya membutuhkan satu orang tenaga kerja saja untuk mengurus penyemaian, pemeliharaan hingga masa panen.

“50 persennya kan sudah aman dengan teknologi smart farming, 50 persen lagi pakai cara manual. Sehingga pemeliharaan dilakukan oleh satu orang tenaga kerja saja,” ujarnya.

Menurut Adimas, pangsa pasar melon pun sangat tinggi, bahkan sudah banyak permintaan dari masyarakat bahkan berbagai supermarket.

“Di panen perdana ini kita sengaja memberlakukan reservasi, dimana sistem petik buah sendiri tersebut di batasi,” ujarnya.

Dengan harga jual Rp35 ribu per kilogram, masyarakat bisa berswafoto di green house. Saat musim libur sekolah Grand Sakina Farm menjadi pusat petik buah di Subang. Banyak anak – anak sekolah kerap datang di masa panen melon.

“Banyak siswa-siswi saat musim libur sekolah termasuk masyarakat umum yang datang ke sini,” ujarnya.

Baca Juga:Tarif Tetap, PLN Dorong Ekonomi dengan Listrik AndalSetelah Dilantik, 85 PPK Teken Pakta Integritas

Adimas yang menjadi petani milenial Subang dan masuk dalam Natarasatani tersebut berharap banyak petani-petani milenial Subang untuk terus berinovasi dan memanfaatkan peluang teknologi dalam bertani.

Sementara itu Warga Kalijati Rukimah (36) mengatakan, ia membawa anaknya untuk menikmati kebun wisata melon dengan sistem petik sendiri.

“Suasana petik buah sendiri seperti di Lembang, bedanya di sini agak panas yah, tapi bagus sih anak saya suka,” pungkasnya.(ygo/ysp)

0 Komentar